
Latar Belakang: Eskalasi Sanksi Ekspor Chip ke China
Tvonline.id – Amerika Serikat telah mengencangkan pembatasan ekspor chip AI canggih ke China terutama produk seperti Nvidia H20 sejak April 2025. Tujuannya adalah mencegah penguatan teknologi militer dan sistem otomatisasi canggih di rezim lawan, sambil menjaga keunggulan AS dalam AI
Aturan terbaru memasukkan chip A800 dan H800, serta seri Nvidia H20 dalam kontrol ketat; tanpa izin khusus, produk ini dilarang diekspor ke perusahaan China .
H20 dan Dampak Signifikan ke Pendapatan Nvidia
Seperti dilaporkan Reuters, CEO Jensen Huang mengungkap bahwa selama Q1 fiskal, penjualan H20 di China mencapai US$ 4,6 miliar atau 12,5% total pendapatan Nvidia potensi pendapatan besar bagi perusahaan

Namun larangan ekspor mengakibatkan kerugian sekitar US$ 2,5 miliar pada Q1, dan Nvidia memproyeksikan tambahan US$ 8 miliar hilang pada Q2 . Total ancamannya mencapai US$ 11 miliar hanya dari hilangnya pasar China.
China Diblokir dari Forecast Nvidia
Jensen Huang menyatakan bahwa Nvidia tidak akan lagi menyertakan pasar China dalam estimasi pendapatan dan laba ke depan, karena larangan ekspor ini diperkirakan berjalan jangka panjang
Dia menilai ekspektasi bahwa AS akan mencabut aturan tersebut terlalu optimis, sehingga Nvidia harus realistis dalam menyusun strategi dan guidance finansial ke investor
Dampak Finansial & Reaksi Pasar
- Q1: kehilangan US$ 2,5 miliar pendapatan
- Q2 forecast: minus hingga US$ 8 miliar dibanding proyeksi awal
Meskipun begitu, saham Nvidia naik sekitar 5 % pasca laporan Q2 karena prospek AI global tetap kuat. Analis dari Morgan Stanley dan Wedbush menilai dampak kehilangan pasar China bersifat jangka pendek dan dapat digantikan lewat ekspansi global.
Rencana Strategis: Chip versi “Downgrade” untuk China
Nvidia sedang mengembangkan AI chipset baru berbasis arsitektur Blackwell dengan performa disesuaikan (menggunakan GDDR7 ketimbang HBM) guna mendapat izin ekspor dan kembali memasuki pasar China paruh kedua 2025. Produksi massal telah dijadwalkan mulai Juni.

Strategi ini menunjukkan adaptasi perusahaan terhadap regulasi tanpa sepenuhnya menjauh dari pasar besar.
Diversifikasi Pasar: Asia Tenggara dan Timur Tengah
Nvidia kini fokus memperluas pasar selain China:
- Asia Tenggara – Malaysia, Thailand, dan Indonesia mulai membangun ekosistem data center AI.
- Timur Tengah – UAE dan Saudi Arabia siap membiayai infrastruktur AI besar-besaran.
Dengan mengalihkan fokus, Nvidia menyalurkan produksi chip ke kawasan yang lebih terbuka dan tumbuh siginifikan, sehingga dapat mengimbangi penurunan dari China.
Dampak Global & Kekhawatiran Fragmentasi Teknologi
Beberapa pemimpin industri termasuk CEO Arm Rene Haas mengkhawatirkan larangan ekspor ini akan memecah ekosistem teknologi global, memperlambat kolaborasi, dan mendorong belahan pasar nasional.
Huang juga menyatakan bahwa kontrol saat ini justru bisa mempercepat perkembangan teknologi AI milik China, yang justru akan memperlemah posisi AS dalam jangka panjang.
Huawei dan Upaya Teknologi Mandiri China

Di tengah kekosongan Nvidia, Huawei meluncurkan chip AI sendiri seperti Ascend dan platform CloudMatrix 384. Namun pendirinya, Ren Zhengfei, menyebut chip mereka satu generasi tertinggal dibanding Nvidia dan kekurangan software ekosistem seperti CUDA.
Meski demikian, larangan ekspor telah mempercepat investasi besar China pada teknologi domestik. Strategi ini dapat menekan ketergantungan terhadap komponen AS di masa depan.
Sikap Nvidia terhadap Efektivitas Kebijakan
Jensen Huang menilai kebijakan ini “tidak efektif” karena jutaan chip H20 sudah dipakai China, bahkan masih disembunyikan atau dioperasikan lewat negara ketiga seperti Malaysia.
Sikap tangguh Kini muncul dari ketidakpuasan atas kerugian miliaran dolar yang tidak sepadan dengan tujuan pembatasan ekspor.
Ringkasan dan Outlook ke Depan
Isu | Rincian |
---|---|
Kerugian pasar China | US$ 2,5M miliar (Q1) + US$ 8 miliar (Q2) |
Strategi respons | Tidak masukkan China dalam proyeksi |
Produk alternatif | Blackwell versi downgrade untuk China |
Diversifikasi | Fokus ke Asia Tenggara, Timur Tengah |
Risiko jangka panjang | Fragmentasi teknologi global |
Tantangan persaingan | Huawei berkembang, tapi masih mengejar |
Filasofi perusahaan | Perlunya evaluasi kebijakan eksport |
Mengapa Langkah Nvidia Ini Menjadi Titik Balik di Era Perang Teknologi
Penghapusan China dari panduan keuangan dan bukan sekadar langkah defensif ini adalah respons strategis terhadap geopolitik chip yang semakin tegang. Dengan kehilangan jutaan dolar dari pasar China, Kini juga memilih untuk melihat ke masa depan: memfokuskan pada diversifikasi pasar dan inovasi produk generasi baru.
CEO Jensen Huang menyampaikan tegas bahwa pelarangan ekspor saat ini “tidak efisien” dan menegaskan bahwa tanpa memperhitungkan pasar Tiongkok, perusahaan dapat menghadapi realitas finansial yang lebih transparan dan realistis . Cukup jelas perubahan besar ini bukan akhir, melainkan langkah penting Nvidia untuk menata ulang strategi globalnya dan memperkuat posisinya di peta persaingan teknologi dunia.