
Tvonline.id – Kuliner Jakarta bukan sekadar ibu kota dengan gedung pencakar langit, tapi juga rumah dari restoran-restoran legendaris yang telah bertahan puluhan tahun menjadi saksi perjalanan kuliner ibu kota. Berikut 10 tempat yang punya cerita, rasa, dan atmosfer tak tergantikan.
1. Café Batavia – Jejak Kolonial di Kota Tua

Kuliner Jakarta Berada di bangunan bergaya Indies Empire sejak 1837, Café Batavia adalah salah satu ikon kuliner Jakarta . Lokasinya tepat di Taman Fatahillah, menyajikan suasana nostalgia lengkap dengan piano live. Menu khas mencakup sop buntut, kopi klasik, dan berbagai kue jadul.
2. Gado‑Gado Cemara – Sambal Terangkat Sejak 1947

Kuliner Jakarta Mempunyai Gado‑Gado Cemara kini ada sejak 1947, membuatnya menjadi salah satu yang tertua di Jakarta . Terletak di Cikini, tempat ini populer di akhir pekan. Seporsi gado‑gado lengkap hanya sekitar Rp 35.000—dengan bumbu kacang spesial yang konsistensi rasanya legendaris.
3. Bakmi GM – Bakmi Ayam dengan Sejarah Prestisius
Kuliner Jakarta, Didirikan pada 1959 sebagai gerobak kecil di Gajah Mada, Bakmi GM kini punya lebih dari 50 cabang—dan pembeli setia adalah Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi. Bakmi Spesial GM yang identik dengan kuah ayam, cakwe, dan sayuran disebut media internasional sebagai salah satu “iconic dish.” Harga ramah kantong, sekitar Rp 32.000 per porsi.
4. Soto Betawi Haji Ma’ruf – Soto Betawi Otentik Sejak 1940

Kuliner Jakarta Soto Betawi H. Ma’ruf lahir dari gerobak keliling pada 1940-an, kini punya beberapa cabang di Jakarta . Kuahnya khas: kentang goreng, daging empuk, bisa dinikmati seharga Rp 38.000. Populernya tetap karena kekayaan rempah dan keaslian cita rasa Betawi.
5. Kopi Es Tak Kie – Legenda Kopi sejak 1927

Kuliner Jakarta, Kedai kopi es ini buka sejak 1927 dan masih mempertahankan suasana klasiknya . Rp 3.000 untuk segelas es kopi susu harga hemat untuk rasa otentik yang kuat dan manis rempah-aromatik. Cocok untuk penggemar kopi jadul.
6. Restoran Trio – Mie dan Menu Tionghoa Sejak 1947

Kuliner Jakarta, Beroperasi sejak 1947, Restoran Trio menyajikan lebih dari 200 menu Chinese food klasik lumpia, bistik, sup jagung, semuanya dengan harga terjangkau sekitar Rp 50–100 ribu. Tempat ini sering jadi pilihan makan malam ramai di Cikini.
7. Nasi Ulam Misjaya – Sajian Betawi Turun‑temurun Sejak 1963

Nasi Ulam Misjaya berdiri sejak 1963 di Glodok . Nasi ulam khas Betawi dengan kuah semur dan lauk sederhana (tempe, dendeng, telur) dibanderol mulai Rp 20 ribuan. Enak dan sarat tradisi.
8. Kikugawa Cikini – Jepang Legendaris Sejak 1969

Restoran Jepang lawas ini telah berdiri sejak 1969, dan masih menjaga keaslian rasanya . Harga mulai Rp 36 ribu, dengan menu populer sashimi segar dan kari Jepang yang autentik. Spot ini jadi saksi perjalanan restoran Jepang modern di Jakarta.
9. Ketan Susu Kemayoran – Primadona Jalanan Sejak 1958

Dari bangku pedagang kaki lima, kini temukan ketan susu kemayoran yang legendaris sejak 1958. Terletak di Kemayoran, seporsi manis pulen hanya Rp 10–15 ribu, cocok jadi camilan sore atau takjil saat Ramadan.
10. Restoran Paramount – Klasik Tionghoa Sejak 1970

Sejak 1970, resto ini hadir sebagai tempat perayaan keluarga Tionghoa—sup jagung telur puyuh, lumpia ayam dan udang kuluyuk menjadi sajian andalannya. Harga mulai Rp 90 ribu per porsi, suasana klasik dengan ruang luas yang cocok untuk acara keluarga.
Tabel Ringkasan & Kisaran Harga
No | Restoran | Est. Tahun Berdiri | Menu Andalan | Kisaran Harga |
---|---|---|---|---|
1 | Café Batavia | 1837 | Sop buntut, kopi jadul | Rp 100–150 rb |
2 | Gado‑Gado Cemara | 1947 | Gado‑gado | Rp 35 rb |
3 | Bakmi GM | 1959 | Bakmi Spesial | Rp 32 rb |
4 | Soto Betawi H. Ma’ruf | 1940s | Soto Betawi | Rp 38 rb |
5 | Kopi Es Tak Kie | 1927 | Es kopi susu | Rp 3 rb |
6 | Restoran Trio | 1947 | Chinese food klasik | Rp 50–100 rb |
7 | Nasi Ulam Misjaya | 1963 | Nasi Ulam Betawi | Rp 20 rb |
8 | Kikugawa Cikini | 1969 | Sashimi, kari Jepang | Rp 36 rb+ |
9 | Ketan Susu Kemayoran | 1958 | Ketan susu | Rp 10–15 rb |
10 | Restoran Paramount | 1970 | Sup jagung, lumpia | Rp 90 rb+ |
Mengapa Restoran Ini Disebut Legendaris?
- Keawetan rasa: resep turun-temurun tetap setia selama puluhan tahun.
- Atmosfer klasik: bangunan dan dekor jadul menciptakan nostalgia.
- Konsistensi kualitas: meski berubah zaman, cita rasa mereka tetap otentik.
- Peran budaya: menjadi bagian memori kuliner Jakarta, mewakili komunitasnya masing-masing.
Tips Makan ala Food Explorer
- Datang saat ramai makan siang atau malam untuk merasakan atmosfer dan antre klasik.
- Bawa tunai, beberapa tempat belum menerima dompet digital.
- Datang ramai-ramai untuk mengeksplor banyak menu; di tempat seukuran Trio atau Paramount, indah dimakan bersama.
- Santai saat antre: bagian dari pengalaman merasakan legendaritasnya.
Sepotong Sejarah, Sepiring Kenangan
Restoran-restoran legendaris di Jakarta bukan hanya tempat makan—mereka adalah pengukir sejarah kuliner, menyimpan cerita warga, perubahan kota, hingga memori generasi. Dari soto hingga steak, sushi hingga es kopi, semuanya menyatu dalam ritual rasa yang terus diulang dari dekade ke dekade.
Mari, ajak teman, keluarga, atau pasanganmu untuk mencicipi legenda-legenda ini. Jangan hanya lewat—rasa, aroma, dan suasana mereka pantas dirasakan oleh siapapun yang mencintai Jakarta dari sisi paling autentiknya.