Tvonline.id – Anemia, Banyak orang mengira bahwa tubuh yang tampak segar dan bugar berarti sedang dalam kondisi sehat. Namun, tak sedikit yang terkejut saat hasil pemeriksaan darah menunjukkan bahwa mereka mengalami anemia, khususnya anemia defisiensi besi. Ini adalah kondisi saat tubuh kekurangan zat besi, yang merupakan mineral penting dalam pembentukan hemoglobin – zat dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Anemia bisa menjadi “silent killer” karena seringkali tidak menunjukkan gejala yang mencolok pada awalnya. Padahal, dampaknya bisa cukup serius jika dibiarkan, mulai dari kelelahan kronis hingga gangguan fungsi organ vital.
Apa Itu Anemia dan Bagaimana Bisa Terjadi?
Anemia adalah kondisi ketika kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah dari normal. Penyebab utamanya bisa bermacam-macam, mulai dari kehilangan darah (misalnya karena menstruasi berat), penyerapan zat besi yang buruk, hingga pola makan yang tidak seimbang. Yang paling umum adalah anemia defisiensi besi, di mana tubuh tidak memiliki cukup zat besi untuk memproduksi hemoglobin.
Zat besi sendiri adalah mineral penting yang didapat dari makanan. Bila asupan tidak mencukupi atau tubuh tidak bisa menyerapnya dengan baik, produksi sel darah merah akan terganggu.
Siapa Saja yang Rentan Terkena Anemia?
Meskipun anemia bisa menyerang siapa saja, ada beberapa kelompok yang lebih rentan, antara lain:
Wanita Usia Subur
Karena mengalami menstruasi setiap bulan, wanita berisiko kehilangan banyak darah dan zat besi, apalagi jika menstruasinya berat.
Ibu Hamil
Janin membutuhkan banyak zat besi untuk pertumbuhannya, sehingga ibu harus memenuhi kebutuhan dua kali lipat agar tidak terjadi anemia kehamilan.
Anak-Anak dan Remaja
Pertumbuhan yang cepat memerlukan suplai zat besi yang besar. Kurangnya konsumsi makanan bergizi seimbang membuat mereka rentan terkena.
Orang dengan Penyakit Kronis
Pasien dengan penyakit ginjal, kanker, atau gangguan pencernaan seperti tukak lambung dan radang usus juga rentan anemia.
Gejala Anemia yang Sering Diabaikan
Gejala juga bisa ringan dan berkembang secara bertahap. Inilah yang membuat banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya mengalami kekurangan zat besi. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain:
- Cepat lelah dan lemas, meskipun tidak melakukan aktivitas berat.
- Pusing atau sakit kepala berkepanjangan.
- Wajah pucat dan kulit terlihat kusam.
- Jantung berdebar atau sesak napas saat beraktivitas ringan.
- Kuku rapuh atau rambut rontok.
- Kesulitan berkonsentrasi dan mudah lupa.
Jika mengalami dua atau lebih gejala di atas secara bersamaan, sebaiknya segera periksa kadar hemoglobin Anda.
Dampak Jangka Panjang Anemia Bila Tidak Diatasi
Bukan hanya sekadar lelah, anemia yang tidak ditangani dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius. Terutama bagi wanita hamil, anemia bisa menyebabkan bayi lahir prematur, berat badan lahir rendah, bahkan kematian janin.
Pada orang dewasa, anemia kronis dapat menyebabkan:
- Gangguan fungsi jantung (karena jantung harus bekerja lebih keras).
- Penurunan imunitas tubuh, sehingga mudah terkena infeksi.
- Menurunnya produktivitas dan kualitas hidup.
- Gangguan fungsi kognitif dan mental.
Oleh karena itu, bukan hanya urusan kelelahan sesaat, tapi masalah kesehatan serius yang perlu mendapat perhatian.
Cara Pencegahan dan Penanganan
Konsumsi Makanan Kaya Zat Besi
Sumber zat besi yang baik bisa didapat dari:
- Daging merah seperti sapi dan hati ayam.
- Sayuran berdaun hijau seperti bayam dan kangkung.
- Kacang-kacangan seperti kedelai, kacang hijau, dan lentil.
- Buah kering seperti kismis dan kurma.
Zat besi dari hewani lebih mudah diserap tubuh dibanding dari nabati. Namun, mengombinasikan keduanya tetap bermanfaat.
Kombinasikan dengan Vitamin C
Vitamin C dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan. Konsumsi buah seperti jeruk, stroberi, atau tomat bersamaan dengan makanan kaya zat besi sangat disarankan.
Batasi Konsumsi Teh dan Kopi Setelah Makan
Tanin dalam teh dan kopi dapat menghambat penyerapan zat besi. Sebaiknya beri jeda 1-2 jam setelah makan jika ingin mengonsumsi keduanya.
Pemeriksaan Rutin
Bagi kelompok rentan seperti ibu hamil, anak-anak, dan penderita penyakit kronis, pemeriksaan darah secara berkala sangat penting untuk memantau kadar hemoglobin.
Suplemen Zat Besi
Jika diperlukan, dokter dapat meresepkan suplemen zat besi. Namun konsumsi suplemen harus dengan pengawasan medis untuk mencegah efek samping seperti sembelit atau nyeri perut.
Jaga Kesehatan dari Dalam, Bukan Sekadar Tampilan Luar
Banyak orang sibuk menjaga penampilan luar, namun lupa bahwa kesehatan dalam tubuh jauh lebih penting. Anemia defisiensi besi adalah contoh nyata bahwa tubuh bisa terlihat bugar, tapi sebenarnya menyimpan masalah serius.
Jangan abaikan gejala ringan seperti mudah lelah atau pusing. Lakukan pemeriksaan darah, konsumsi makanan bergizi, dan penuhi kebutuhan zat besi tubuh setiap hari. Sebab, kesehatan bukan hanya soal penampilan luar, tapi juga tentang kualitas hidup secara menyeluruh.