Akar Konflik: Dari Kolonialisme ke Nasionalisme
Warisan Perjanjian Prancis–Siam 1907
Tvonline.id – Perbatasan 820 km antara Konflik Kamboja dan Thailand ditarik oleh Prancis pada 1907, tapi kurangnya demarkasi terperinci menyebabkan ambiguitas, terutama di zona zona “no man’s land” dekat candi Buddha . Dari peta inilah bibit sengketa modern bermula.
Putusan ICJ 1962 & Agenda UNESCO
Pada 1962, Mahkamah Internasional memutuskan bahwa Candi Preah Vihear adalah milik Kamboja. Namun Thailand terus mempertahankan klaim terhadap tanah di sekitarnya. Ketika PBB memasukkan situs ini ke UNESCO pada 2008, ketegangan kembali meningkat.
Bentrokan Mei 2025: Tembakan yang Membuat Tegang
Insiden Mematikan
Pada 28 Mei 2025,Konflik Kamboja dan Thailand sebuah baku tembak singkat di daerah yang tak diklaim jelas dekat Desa Morakot, Preah Vihear menewaskan satu tentara Kamboja. Kedua pihak saling tuding sebagai pemicu.
Reaksi Militer dan Negara
Thailand segera menambah pasukan dan drone patroli setelah insiden tersebut, dan mengancam akan melancarkan “operasi tingkat tinggi” jika kedaulatan mereka terganggu . Kamboja, sebagai respons non-militer, memblokir listrik dan internet dari Thailand, serta melarang siaran film dan TV Thailand.
Diplomasi Waktu Nyata: Dialog dan Eskalasi
Penarikan Pasukan dan JBC
Pada 8 Juni Konflik Kamboja dan Thailand , kedua negara menyetujui penarikan pasukan ke kondisi wilayah tahun 2024, lewat pernyataan bersama Kemenhan mereka . Pembicaraan resmi diadakan di Phnom Penh melalui Joint Boundary Commission (JBC), namun belum menghasilkan solusi akhir.
Hukum vs Diplomasi Bilateral
Kamboja menegaskan akan membawa perselisihan ke ICJ, mengklaim empat area sengketa lainnya. Thailand menolak yurisdiksi tersebut, dan menginginkan penyelesaian bilateral melalui JBC. Ini menegaskan garis konfrontasi antara hukum internasional dan diplomasi dua negara.
Strategi Ekonomi dan Informasi sebagai “Senjata Non-Militer”
Blokade Media & Infrastruktur
Kamboja memutus jalur listrik dan internet dari Thailand, serta menghentikan tayangan film dan sinetron Thailand di TV mereka, menggantinya dengan konten China atau Korea . Dampak langsung: gangguan internet, dan potensi miliaran dolar hilang dari ekonomi Thailand.
Pengetatan Perbatasan dan Penutupan Imigrasi
Thailand merespons dengan menurunkan jam operasi pos lintas batas hingga setengah hari dan menghentikan arus wisatawan serta pekerja migran, membuat ribuan terjebak .
Pengaruh Internal: Politik Domestik yang Tertekan
Kamboja dan Nasionalisme
PM Hun Manet memperkuat retorika patriotik—mengajak pekerja migran kembali dan meminta publik mendukung pengajuan kasus ke ICJ. Sentimen ini menyentakkan rasa nasionalisme Khmer.
Thailand dalam Tekanan Politik
PM Paetongtarn Shinawatra berada di bawah sorotan dari militer, oposisi, dan kelompok konservatif. Partai Pheu Thai kehilangan kepercayaan karena krisis ekonomi dan agenda peyelesaian konflik
Peran ASEAN dan Kekuatan Eksternal
Diplomasi Peran Ganda ASEAN
Konflik Kamboja dan Thailand , ASEAN mendorong penyelesaian melalui JBC dan diplomasi, namun pilihan untuk membawa ke ICJ melibatkan negara seperti Indonesia dan Malaysia sebagai mediator potensial .
Keterlibatan China dan Negara Lain
Kamboja mendapat perhatian dari China yang diyakini mendukung alternatif energi dan konektivitas, mengurangi ketergantungan dari Thailand. Hal ini memberikan dimensi geopolitik baru dalam konflik .
Dampak pada Rakyat dan Ekonomi
- Ekonomi perbatasan: Dagangan menurun drastis, penghasilan petani dan pedagang di Siem Reap dan Sa Kaeo terpukul berat.
- Pariwisata meredup: Ribuan turis terutama di koridor Angkor–Bangkok tertunda atau mengubah rute perjalanan .
- Akses layanan terbatas: Pasokan listrik dan internet di beberapa daerah Kamboja terganggu, menurunkan kualitas pendidikan dan pelayanan digital .
Jalan ke Depan: Dua Jalur Penentu
De‑escalation & Diplomasi
Pasukan Konflik Kamboja dan Thailand yang ditarik dan dialog JBC memberi harapan akan stabilitas sementara. Namun tanpa perjanjian final, risiko insiden berikutnya tetap tinggi .
Litigasi Internasional
Jika Kamboja melanjutkan pengajuan ke ICJ dan Thailand tetap menolak, penyelesaian final bisa memakan waktu bertahun-tahun. Arahnya akan menentukan apakah wilayah sengketa dapat demarkasi secara permanen.
Konflik Kamboja dan Thailand sebagai Ujian Diplomasi dan Hukum
Konflik Kamboja dan Thailand ini lebih dari sekadar clash perbatasan: ia adalah cerminan kompleksitas sejarah kolonial yang belum selesai, cerminan nasionalisme yang bangkit, serta tantangan diplomasi dan hukum di tingkat internasional.
Penyelesaian melalui bilateral atau hukum global akan menentukan masa depan hubungan ASEAN. Sebagai influencer berita, saya mencermati bahwa transisi dari konflik militer ke diplomasi hukum adalah kunci. Namun jika kedua negara gagal mencapai kesepakatan konkret, insiden berikutnya hanya soal waktu.